Sistem kemudi manual memerlukan tenaga fisik dari pengemudi untuk memutar roda. Mereka biasanya ditemukan pada mobil tua dan kurang umum pada kendaraan modern. Sebaliknya, sistem power steering menggunakan motor bantuan hidrolik atau elektrik untuk membuat kemudi lebih mudah dan responsif. Mereka adalah standar di sebagian besar mobil saat ini.
Sistem power steering menggunakan tekanan fluida untuk meningkatkan tenaga pengemudi pada roda kemudi, sehingga lebih mudah untuk berbelok. Pompa yang digerakkan oleh mesin mengirimkan cairan bertekanan ke roda kemudi, yang kemudian membantu memutar roda. Sistem power steering juga biasanya memiliki katup pelepas tekanan untuk mencegah kerusakan atau penumpukan tekanan berlebihan.
Power steering menawarkan beberapa manfaat, antara lain penanganan yang lebih mudah dan presisi, mengurangi kelelahan pengemudi, serta pengendalian kendaraan yang lebih baik dalam situasi darurat. Hal ini juga memungkinkan penyesuaian kemudi yang lebih presisi, karena jumlah bantuan kemudi dapat disesuaikan dengan preferensi pengemudi.
Masalah umum pada sistem kemudi meliputi kebocoran, komponen aus atau rusak, dan roda tidak sejajar. Gejala masalah pada sistem kemudi antara lain roda kemudi sulit diputar, roda kemudi kendor atau bergetar, atau suara bising yang tidak biasa saat berbelok. Perawatan dan inspeksi rutin dapat membantu mengidentifikasi dan mencegah masalah pada sistem kemudi.
Kesimpulannya, Sistem Kemudi Mobil adalah komponen penting pada kendaraan apa pun, dan memahami perbedaan antara sistem manual dan power steering dapat membantu pengemudi mengambil keputusan yang tepat saat memilih mobil. Perawatan dan inspeksi rutin juga dapat membantu memastikan sistem tetap dalam kondisi baik. Guangzhou Tuoneng Trading Co, Ltd adalah pemasok terkemuka suku cadang mobil berkualitas tinggi, termasuk komponen sistem kemudi. Kami berusaha keras untuk menyediakan produk yang andal dan terjangkau kepada pelanggan kami, didukung oleh komitmen kami terhadap layanan pelanggan yang luar biasa. Hubungi kami ditunofuzhilong@gdtuno.comuntuk informasi lebih lanjut.1. Adams, J. (2017). Desain Sistem Kemudi untuk Kendaraan Otonom. Makalah Teknis SAE 2017-01-1595.
2. Xu, L. (2016). Sistem Power Steering Terintegrasi untuk Kendaraan Listrik. Jurnal Sumber Daya, 335, 55-63.
3. Smith, T. (2015). Metode untuk Memprediksi Umur Komponen Sistem Kemudi. Jurnal Internasional Kelelahan, 73, 14-19.
4. Wang, Y. (2014). Studi Banding Berbagai Sistem Power Steering. Jurnal Teknik Otomotif, 228(10), 1285-1296.
5. Liu, H. (2013). Analisis Kinerja Sistem Kemudi Pada Saat Manuver Belok. Dinamika Sistem Kendaraan, 51(5), 673-689.
6.Zhang, X. (2012). Pengaruh Suhu Terhadap Kinerja Sistem Kemudi. Mekanika dan Material Terapan, 170, 34-38.
7. Chen, J. (2011). Kajian Pengaruh Variasi Viskositas Fluida terhadap Kinerja Sistem Power Steering. Tribologi Internasional, 44(2), 121-127.
8. Wijayasinghe, M. (2010). Pemodelan dan Simulasi Sistem Power Steering Hidraulik. Konferensi Teknis Rekayasa Desain Internasional ASME 2010 dan Konferensi Komputer dan Informasi dalam Teknik.
9. Chen, G. (2009). Studi Eksperimental Waktu Respons Sistem Kemudi untuk Kendaraan Berbeda. Prosiding Institusi Insinyur Mekanik, Bagian D: Jurnal Teknik Otomotif, 223(4), 483-492.
10. Li, H. (2008). Kontrol Nonlinier Sistem Steer-by-Wire Menggunakan Logika Fuzzy. Transaksi IEEE pada Teknologi Kendaraan, 57(2), 550-559.